Malam di Pelarian Menuju Halim Perdana Kusuma

Rani Hasibuan, seorang Sekda Kabupaten Bekasi, yang akan melarikan diri dengan membawa bukti-bukti korupsi Bupati Bekasi Cyber City, bekerja sama dengan Tommy Wirawan, pemilik Artha Graham. Kisah ini dimulai dari Rizwan Ramdani, seorang anak tuan tanah di Cikarang, yang akhirnya memiliki ide brilian untuk menciptakan Bekasi Cyber City. Dengan modal dari ayahnya, Haji Amin Aziz, bersama Haji Endi dan beberapa tuan tanah lainnya, mereka menggagalkan upaya korupsi dari Bupati Bekasi terpilih, yang akhirnya mati secara misterius. 

Sementara itu, Rani yang juga terbongkar modus operandinya dalam kegiatan untuk menghancurkan gudang untuk Recycle Battery di Cibitung MM 2100 berniat kabur ke luar negeri dengan jet pribadi yang telah disiapkan oleh Tommy Wirawan. 

### **Scene 4: Operasi Penangkapan di Halim**  

**Lokasi:** Akses Bandara Halim Perdanakusuma – Malam Hari**  


**Suasana:**  

Hujan rintik-rintik membasahi aspal, lampu sorot dari kendaraan militer memantul di genangan air. Mobil hitam **Toyota Alphard** Rani melaju seperti hantu, menembus kabut ketakutan. Di dalam kabin, wajahnya pucat, jari-jemarinya mencengkeram **tas Hermès Birkin**—senjata terakhirnya ada di sana.  


Mayjen Andi Amran menyuruh Mayor Azrul Syahwan, komandan PGT Halim untuk mencegat Rani yang akan kabur ke luar negeri. 


**Blokade PGC TNI AU:**  

Mayor Azrul Syahwan (Komandan Den Intel PGC) telah menyiagakan **1 Jeep PGC** dan **8 personel Baret Jingga** bersenjata lengkap. Letnan Satu Rohmat Ma’ruf mengangkat tangan, memberi tanda berhenti.  


*"Keluar perlahan! Tangan di atas kepala!"* teriak Rohmat.  


**Di Dalam Mobil:**  

- **Supir Rani** gemetar, ia menginjak rem mendadak.  

- Rani melihat ke luar: **pasukan bertameng, senapan diarahkan**. Tak ada jalan kabur.  

- Matanya jatuh pada **Rizwan Ramdani** yang menunggu di balik jip PGC, wajahnya menyiratkan kemenangan, tetapi juga dengan pikiran yang berkecamuk.  


**Dialog Penentu:**  

*"Rani! Ini sudah akhir!"* teriak Rizwan.  


Rani tertawa getir, *"Kau pikir ini kemenanganmu? Di Bekasi, iblis hanya ganti kostum..."*  


**Adegan Bunuh Diri:**  

- Dengan gerakan halus, ia menggeser **Glock 17** dari tasnya.  

- **Tidak ada ragu**, tidak ada air mata—hanya keputusan dingin seorang predator yang tahu sudah terjepit.  

- *"Aku takkan memberi mereka kepuasan melihatku di penjara."*  


***DOR!***  


Di atas kapal perang USS Shadow, Tommy mengakui semua perbuatannya secara terekam, dan rekaman ini akan digunakan oleh Mayjen Andi Amran untuk keperluan lainnya yang lebih luas. Ia tahu bahwa tidak ada rumah tahanan yang dapat memenjarakan Tommy di Nusantara. Oleh karena itu ia menyerahkan Tommy kepada US Marines. Melalui kolega Presiden Prabowo, ia akan ditahan di Guantanamo. 


Di Bekasi Cyber City, Rizwan Ramdani berdiri menatap kantor Pusat Cyber City Bekasi. 

Kemenangan hari ini masih dihantui oleh musuh-musuh dalam selimut yang berkeliaran siang dan malam di Bekasi. Ia berharap sekutunya di Kostrad dan BIN yang baru dapat memperlambat laju dari anasir-anasir oligarki dan koruptor era reformasi yang gentayangan. *** Jakarta - Bekasi 5 Juli 2025


***Kisah di atas adalah murni novel fiksi. Kemiripan dengan aktual person dan kejadian hanyalah kebetulan ***

Comments

Popular posts from this blog

Healthy Tips 04- Kesehatan dari hidung

Health Tips 01-Manfaat Jalan Kaki