Sultanah Banten I
*Judul Novel: "SULTANAH BANTEN: Bayangan di Pelabuhan Merah"*
*Genre: Political Thriller & Alternate History*
*Setting: Banten, Jakarta, dan Yogyakarta (2025–2035)*
---
### *Chapter 1: Bayangan dan Siluet*
*4 Desember 2035 – Pelabuhan Banten Baru*
Sinar bulan purnama memantul di gelombang laut Jawa, menerangi *kapal-kontainer raksasa* yang berjajar seperti benteng baja. Dari apartemennya di lantai 31 Marina Bay, *Sultanah Banten I, Ratu Atut*, memandang pelabuhan yang kini menjadi simbol kebanggaan kesultanan.
"Sepuluh tahun..." bisiknya, mengenang *Referendum 2025* yang mengubah segalanya.
Di sampingnya, *Pangeran Arya*, putra mahkota yang baru genap 25 tahun, mencoba menenangkan sang ibu:
"Badai besar telah berlalu, Bunda."
"Ya, Nak. Tapi badai lain selalu menanti negeri yang sedang membangun. Musuh di dalam... maupun di luar," jawab Ratu Atut, matanya masih tertuju pada *kapal perang TNI AL* yang berlabuh di kejauhan—pengingat bahwa kemerdekaan Banten bukanlah akhir perjuangan.
---
### *Kilas Balik: Kudeta 2025*
*April 2025 – Jakarta*
- *Presiden Joko Dumanto* (figur fiktif pengganti Jokowi) digulingkan oleh *kudeta Kostrad* yang didukung purnawirawan TNI.
- *Prabowo Subianto, capres yang dikalahkan lewat kecurangan Pemilu 2024, naik sebagai pemimpin transisi setelah **Amien Rais, Jusuf Kalla, dan para pengusaha nasional* (termasuk pemilik *Sinar Mas*) memaksa rekonsiliasi.
- *Tuntutan Otonomi*:
- *Aceh* dan *Banten* mengancam separatisme jika tak diberi referendum.
- *Pemicu Banten: Konflik tanah di **Tangerang* antara warga vs konglomerat, ditambah lobi *Golkar* dan sesepuh Banten yang ingin kembali ke sistem kesultanan.
*Mei 2025 – Referendum Banten*
- *Hasil: 89% setuju* menjadi *Kesultanan Monarki Konstitusional*.
- *Ratu Atut*, mantan Gubernur Banten, dinobatkan sebagai Sultanah pertama.
---
### *Chapter 2: Musuh di Balik Bayangan*
*2035 – Intelijen dan Konspirasi*
- *Intelijen Nasional* (sekarang dipimpin *Jenderal TNI Doni Monardo) masih memantau ketat Banten, curiga kesultanan menyimpan **arsip korupsi era Jokowi*.
- *Konglomerat Sinar Mas* yang dulu mendukung referendum kini menuntut imbalan: *monopoli pelabuhan dan proyek reklamasi*.
- *Pangeran Arya* diam-diam bertemu dengan *agen rahasia Singapura*—apakah ia bermain dua kaki?
*Adegan Kunci*:
- *Dokumen Rahasia* ditemukan di bekas gudang *PT Krakatau Steel*:
"Proyek Merah Putih: Banten akan jadi pusat senjata nuklir terselubung."
Siapa yang menyembunyikannya? *Sisa-sisa Orba atau Jenderal kudeta 2025?*
---
### *Chapter 3: Warisan yang Terkubur*
- *Ratu Atut* terpaksa berkompromi dengan *Presiden Prabowo* (kini di akhir masa jabatan) untuk mencegah intervensi militer.
- *Kartu As: Arsip yang membuktikan **Prabowo terlibat kudeta 2025* disimpan di *brankas Keraton Surosowan*.
*Twist*:
- *Joko Dumanto, mantan presiden yang diasingkan, ternyata masih hidup dan bersekutu dengan **Mafia Cirebon* untuk merebut kembali Banten.
---
### *Adegan Penutup: Badai yang Datang*
Di pelabuhan, *kapal kargo tanpa bendera* tiba-tiba membongkar muatan: *drone bersenjata*.
"Bunda, kita tidak bisa percaya siapa pun," desis Pangeran Arya sambil mengepalkan *flashdrive berisi bukti konspirasi global*.
Ratu Atut menarik napas:
"Kalau begitu, kita akan jadi badai pertama yang menghancurkan mereka."
---
### *Unsur Khusus*
1. *Fakta Alternatif*:
- *Referendum Banten* terinspirasi dari wacana otonomi ekstrem di dunia nyata.
- *PT Krakatau Steel* memang pernah jadi proyek strategis nuklir era Soeharto.
2. *Karakter Kompleks*:
- *Ratu Atut*: Sultanah yang terobsesi membangun Banten seperti Singapura, tapi terjerat konspirasi.
- *Pangeran Arya*: Putra mahkota yang terpecah antara loyalitas dan ambisi.
3. *Teknologi & Politik*:
- *Drone Autonomous*: Senjata masa depan yang diperebutkan militer dan kesultanan.
- *Cyberwar*: Perang data antara intel Banten vs Jakarta.
---
*Pilihan Pembaca*:
- Ingin eksplor *adegan pertempuran drone di Selat Sunda*?
- Butuh *detail konspirasi nuklir Krakatau Steel*?
- Mau *versi di mana Joko Dumanto jadi antagonis utama*?
Novel ini adalah *"House of Cards meets The Crown"* ala Indonesia!
Comments
Post a Comment