Bab 1 Prolog dan Banten 2035

Prolog

Banten tahun 2035 bukanlah Banten yang sama dengan masa masa reformasi. 

Sesudah percobaan kudeta terhadap pemerintahan pusat di tahun 2025 oleh sekelompok perwira Kostrad, maka di tahun 2026 diselenggarkan referendum di bebeapa provinsi. 


Aceh, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah sebagian dari provinsi yang meminta otonomi lebih luas dari pemerintahan Jakarta. 




Bab 1. Siluet dari Pelabuhan Bojonegara


Malam mulai menjelang di Port Banten, pelabuhan Bojonegara. Siluet dari kapal kapal container raksasa yang hilir mudik melewati perairan teluk Banten yang telah diperdalam menambah decak kagum siapapun yang memperhatikannya.


Dari jendela apartemen lantai 31 Marina Bay Tower, Cilegon, Sultanah Banten I Ratu Atut berdiri menghadap ke laut. Pangeran Arya, putra keduanya, berdiri di sampingnya. Keduanya mengingat kembali bagaimana sembilan tahun sudah mereka lewati sejak referendum Banten.


“Kakek buyutmu selalu bilang, Banten adalah negeri yang istimewa. VOC boleh memporakporandakan Istana Surosowan, tetapi doa rakyat Banten yang setia pada Islam, belajar agama, menjadi hafiz Quran, menjadi ulama ke negeri Mekah, menjadikan kita hari ini melihat Banten yang jaya.” - ujar sang ibu.



Arya disekolahkan ke Belgia, sebuah sekolah bernama “Le Royale” pada tahun 2008. Disana ada sekolah khusus untuk anak anak bangsawan, dan orang orang penting dunia. Disana ia menjalin persahabatan dengan putra dari Sultan Brunei, Raja Saudi, cucu dari Raja Inggris, dan anak dari tokoh tokoh dunia lain. 


Ingat persahabatan Raja Abdullah dari Jordania yang menyelamatkan Prabowo di saat saat gentingnya. Tidak dapat disangkal pertemanan dari kalangan elit dunia ini memang membentuk ikatan tersendiri yang tidak dapat disangkal dunia. Mereka lah yang membentuk poros poros dan perjanjian dunia, konglomerasi, oligarki, dan penguasaan penguasaan atas sumber daya alam maupun modal di bumi.


Jika kita ingat film 2012 yang kontroversial, penumpang bahtera penyelamat ternyata membayar 1 miliar dolar agar selamat. Hanya penduduk bumi yang kaya dan elit sanggup naik ke sekoci “salvation”.


“Ya, bunda, kalau dulu tidak ada kudeta, tentu tidak akan ada restorasi dan referendum Banten. Sungguh Allah Maha Penyayang kepada kita semua.” - timpal Arya.




Pada tahun 2026, di awal Juli, referendum Banten diadakan untuk menentukan, repulik atau monarki konstitusional. 89% rakyat memilih monarki konstitusional. Sejak saat itu Sultanah Banten I menaiki tahta, dengan otonomi daerah yang lebih luas.


Drama dimulai, dengan naiknya Perdana Menteri Marwan Mahmud, seorang muda lulusan Oxford University Inggris, mendampingi Sultanah Ratu Atut.




Situasi di Banten pada tahun 2026 sama sekali berbeda dengan situasi Mahkamah Konstitusi pada akhir 2023 yang mensahkan Calon Wapres dapat berumur di bawah usia 40 tahun. 


Otonomi yang diperluas, menandakan kebebasan Banten dari belenggu undang-undang republik Nusantara yang sebelumnya banyak mengikat kebebasan dari daerah. Sifat patrilinear, patronalistik dari suku-suku yang berada di dalam regensi Banten membutuhkan adanya panutan atau bimbingan dari sesepuh (tetua/elders) yang memegang panji-panji dari kebijaksanaan (wisdom). 


Oleh karena itu, Ratu Atut, setelah berkonsultasi dengan Haji Embay, seorang ex komisaris Krakatau Steel yang kemudian menjadi ketua dewan adat Banten, memutuskan bahwa perdana menteri haruslah orang muda yang berusia di bawah 40 tahun dengan prestasi yang terpercaya. 


Ya, Marwan Hamid adalah anak dari Haji Subih yang merintis usaha trucking di Banten, dan menyekolahkan anaknya ke Oxford, Inggris. Berbeda dengan haji-haji lain yang memanjakan anaknya, Haji Subih yang beristrikan seorang dokter, mempersiapkan anaknya untuk berkompetisi di dunia internasional. Sejak kecil, ia sudah les bahasa Inggris, Prancis dan Jerman, selain dari pendidikan pesantren yang tentunya mengharuskan ia fasih berbahasa Arab. 


Kelebihan ini nantinya memuluskan diplomasinya di Timur Tengah saat bertemu dengan raja-raja dari negeri teluk, seperti Raja Saudi, Sultan Oman, Qatar, Bahrain, UEA dan Kuwait. 


Seperti semua keberhasilan, dalam tempo waktu 2026 - 2035, bayang-bayang dari kegelapan senantiasa mengintai dari balik tiang-tiang raksasa pencakar langit Banten dan tiang-tiang crane ukuran besar yang menjadikan Port Banten demikian efisien dalam menangani kapal-kapal super container modern. 


Comments

Popular posts from this blog

Malam di Pelarian Menuju Halim Perdana Kusuma

Healthy Tips 04- Kesehatan dari hidung

Health Tips 01-Manfaat Jalan Kaki